VLSM DAN ROUTING DYNAMIC
VLSM
(Variable Length Subnet Mask) adalah metode subnetting yang memungkinkan
pembagian jaringan IP menjadi subnet-subnet dengan ukuran berbeda-beda sesuai
kebutuhan. Tidak seperti FLSM (Fixed Length Subnet Mask) yang memberikan ukuran
subnet sama untuk semua jaringan, VLSM memberikan fleksibilitas dalam
menentukan panjang subnet mask, sehingga penggunaan alamat IP menjadi lebih
efisien. Hal ini sangat berguna terutama pada jaringan dengan jumlah host yang
bervariasi, karena setiap subnet dapat disesuaikan dengan kebutuhan jumlah
perangkat yang terhubung.
Keunggulan
utama VLSM adalah kemampuannya dalam menghemat alamat IP. Dalam jaringan yang
besar, pemborosan alamat IP sering terjadi jika semua subnet menggunakan ukuran
yang sama meskipun jumlah host-nya kecil. Dengan VLSM, administrator dapat
membagi jaringan besar menjadi subnet besar untuk bagian jaringan yang
memerlukan banyak host, dan subnet kecil untuk bagian yang hanya membutuhkan
sedikit host. Fleksibilitas ini menjadikan VLSM pilihan ideal dalam perancangan
jaringan modern yang kompleks.
Penerapan
VLSM membutuhkan penggunaan protokol routing yang mendukung pengiriman
informasi subnet mask, seperti OSPF, EIGRP, atau RIP V2. Protokol ini
mampu mengenali perbedaan panjang subnet mask di setiap subnet. Sebagai contoh,
sebuah jaringan 192.168.1.0/24 dapat dibagi menjadi beberapa subnet dengan
ukuran berbeda, misalnya /26 untuk subnet dengan 50 host, /27 untuk subnet
dengan 20 host, dan /28 untuk subnet dengan 10 host. Dengan cara ini, setiap
bagian jaringan memperoleh alokasi IP yang sesuai tanpa terbuang sia-sia.
Selain
efisiensi penggunaan alamat IP, VLSM juga memberikan kemudahan dalam
pengelolaan dan pengembangan jaringan. Karena setiap subnet dapat dibuat sesuai
kebutuhan, administrator jaringan dapat dengan mudah menambah atau mengurangi
kapasitas pada bagian tertentu tanpa harus mengubah seluruh struktur jaringan.
Hal ini sangat penting pada lingkungan perusahaan atau organisasi yang
mengalami pertumbuhan jumlah perangkat secara bertahap, sehingga desain
jaringan tetap rapi dan tidak boros sumber daya.
Namun,
penerapan VLSM juga membutuhkan perencanaan yang matang. Administrator harus
memahami betul jumlah host yang dibutuhkan di setiap subnet, serta memastikan
penempatan subnet tidak saling tumpang tindih. Kesalahan perhitungan dapat
menyebabkan konflik IP atau ketidakstabilan jaringan. Oleh karena itu,
penggunaan tabel perhitungan VLSM dan diagram topologi sangat dianjurkan agar
pembagian jaringan lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh semua pihak yang
terlibat dalam pengelolaan jaringan.
1.Tabel
dan Perhitungan Teknik VLSM
|
|
R.Aula
|
R.Guru
|
R.Tu
|
R.Kepsek
|
|
Network
|
192.168.15.0
|
192.168.15.128
|
192.168.15.192
|
192.168.15.208
|
|
IP Awal
|
192.168.15.0
|
192.168.15.129
|
192.168.15.193
|
192.168.15.209
|
|
IP akhir
|
192.168.15.126
|
192.168.15.190
|
192.168.15.206
|
192.168.15.214
|
|
Broadcast
|
192.168.15.127
|
192.168.15.191
|
192.168.15.207
|
192.168.15.215
|
Catatan!!!!
1.R.Aula : 75 Host /25
32-25=7
27 = 128
NA : 192.168.15.0
IPR : 192.168.15.1 – 192.168.23.126
BA : 192.168.15.127
2.R.Guru : 60 Host /26
32 – 26 = 6
26 = 64
NA : 192.168.15.128
IPR : 192.168.15.129 – 192.168.23.190
BA : 192.168.15.191
3.R.Tu : 10 Host /28
32 – 28 = 4
24 = 16
NA : 192.168.15.192
IPR : 192.168.15.193 – 192.168.23.206
BA : 192.168.15.207
4. R.Kepsek : 6 Host /29
32 – 29 = 3
23 = 8
NA : 192.168.15.208
IPR : 192.168.15.209 – 192.168.23.214
BA : 192.168.15.215
2.Simulasi
VLSM dan Routing Dynamic
Langkah
Pertama Kita Buka Aplikasi Cisco Packet Tracer
Selanjutnya
kita buat 4 ruangan, Seperti pada praktek kita kali ini.
Disini Saya
menggunakan 5 PC, 1 Switch, dan 1 Router di setiap ruangannya.
Lanjut kita
pasangkan kabel Straight pada setiap PC untuk di sambungkan ke switch, dan ini
kita lakukan hal yang sama kepada semua ruangan.
Untuk
menyambung kan switch ke router kita juga menggunakan kabel Straight.
Untuk
menyambung kan router ke router di sini ada perbedaan karena kita menggunakan
kabel Cross.
Masuk pada
PC Ruangan Guru, masuk ke menu config lalu kita masukkan IPv4 Address
192.168.15.130, Subnet mask 255.255.255.192, Default Gateway 192.168.15.129.
hal yang sama kita lakukan untuk semua bagian PC yang ada di Ruangan Guru.
Untuk Subnet mask dan Default Gateway jangan di ubah, tetapi IP nya saja yang kita rubah menjadi 192.168.15.131 -
192.168.15.134.
Kita pindah
lagi pada PC Ruangan Kepsek terus masuk ke menu config masukkan IPv4 Address
192.168.15.210, Subnet mask 255.255.255.248, dan Default Gateway
192.168.15.209. hal yang sama kita lakukan untuk semua PC yang ada di Ruangan
Kepsek. Bagian Subnet mask dan Default Gateway jangan di ubah, tetapi IP nya
saja yang kita rubah menjadi 192.168.15.211 - 192.168.15.214.
Kita pindah
lagi pada PC Ruangan TU terus masuk ke menu config masukkan IPv4 Address
192.168.15.194, Subnet mask 255.255.255.240, Default Gateway 192.168.15.193.
hal yang sama kita lakukan untuk semua PC yang ada di Ruangan TU. Bagian Subnet
mask dan Default Gateway jangan di ubah, tetapi IP nya saja yang kita rubah
menjadi 192.168.15.195
- 192.168.15.206.
Kita pindah
lagi pada PC Ruangan Aula masuk ke menu config masukkan IPv4 Address
192.168.15.2, Subnet mask 255.255.255.128, Default Gateway 192.168.15.1. hal
yang sama kita lakukan untuk semua PC yang ada di Ruangan Aula. Bagian Subnet
mask dan Default Gateway jangan di ubah, tetapi IP nya saja yang kita rubah
menjadi 192.168.15.3 - 192.168.15.126.

Lanjut kita
ke Router Ruangan Guru. Kita masuk ke menu config lalu masuk ke Interface.
untuk GigabitEthernet 0/0 masukkan IP untuk Router 172.1.0.1 alasannya adalah
kabel nya tersambung pada router Ruangan Kepsek dan untuk Subnet masknya jangan
di ubah. Lanjut GigabitEthernet 0/1 masukkan Default Gateway Ruangan Guru
192.168.15.129 pada IPv4 Address, Subnet masknya kita masukkan 255.255.255.192.
Lanjut kita
ke Router Ruangan Kepsek, kita masuk ke menu config lalu masuk ke Interface.
untuk GigabitEthernet 0/0 masukkan IP untuk Router 172.1.0.2 alasannya adalah
kabel nya tersambung pada router Ruangan Guru dan untuk Subnet masknya jangan
di ubah. GigabitEthernet 0/1 masukkan
Default Gateway Ruangan Kepsek 192.168.15.209 pada IPv4 Address, Subnet masknya
kita masukkan 255.255.255.248. Dan untuk GigabitEthernet 0/2 masukkan 172.2.0.1
karena kabel nya tersambung di Router
Ruangan TU.
Lanjut kita
ke Router Ruangan TU, kita masuk ke menu config lalu masuk ke Interface. untuk
GigabitEthernet 0/0 masukkan IP untuk Router tersebut 172.2.0.2 alasannya
adalah kabel nya tersambung denga router Ruangan Kepsek untuk Subnet masknya jangan di ubah.
GigabitEthernet 0/1 masukkan Default Gateway Ruangan TU 192.168.15.193 pada
IPv4 Address, Subnet masknya masukkan 255.255.255.240. dan di GigabitEthernet 0/2 masukkan 172.3.0.1 karena kabelnya tersambung
ke Router Ruangan Aula.
Lanjut kita
ke Router Ruangan Aula kita masuk ke menu config lalu masuk ke Interface. untuk
GigabitEthernet 0/0 masukkan IP untuk Router 172.3.0.2 alasannya adalah
kabelnya tersambung di router Ruangan TU, untuk Subnet masknya jangan di ubah. GigabitEthernet0/1 masukkan Default Gateway
Ruangan Aula 192.168.15.1 pada IPv4 Address, untuk Subnet masknya kita masukkan
255.255.255.128.
Lalu ketika
sudah kita Routing tadi, disini tampilan nya akan begini.
Gambar di
bawah sebagai contoh menggambar bahwasanya semua kabel telah berwarna hijau
yang artinya semua nya telah berhasil saling terhubung.
Pada tahap
ini kita kembali menekan Icon pada Router terserah di mana saja, tetapi sebagai
contoh mudah saya klik router Ruangan Guru masuk ke menu CLI.
Deretan
untuk menu CLI:
- conf t
- hostname
Router_1
- router rip
- version 2
- network
192.168.15.0
- network
172.1.0.0
- network
172.2.0.0
- network
172.3.0.0
Hal yang
sama kita lakukan langkah-langkah ini untuk semua Router dalam setiap Ruangan.
Hal yang
paling terakhir dan sangat penting ialah, mengetes jika ruangan 1 Sampai 4
sudah bisa terhubung.
Disini kita
klik PC terserah lalu masuk ke menu Desktopnya, masuk pada Command Prompt. Nah
Disini kita ketik (ping) lalu masukkan IP nya PC yang mau kita uji coba,
seperti contoh pada gambar yang saya sudah kasih. Sebaiknya lakukan hal ini ke
semua PC agar kita bisa membuktikan semua hasil praktikum kita kali ini.
INILAH HASIL
AKHIR NYA DARI PRAKTIK KITA KALI INI
...................TERIMAH
KASIH.....................