Senin, 25 Agustus 2025

Belajar CIDR

 

   CIDR (Classless Inter Domain Routing)



hCIDR atau Classless Inter Domain Routing merupakan sebuah proses sebagai solusi untuk mengefisiensi dalam pengalamatan alokasi IP Address yang dilakukan pada pengkelasan IP Address yang ada. CIDR juga dapat memungkinkan IP Address pada suatu kelas dapat menampung jumlah seperti kelas lainnya apabila dalam implementasinya terdapat penyesuaian atau penambahan host yang tidak terduga sebelumnya. Berikut adalah table CIDR untuk keperluan Subnetting:



• Subnetting IP Address Kelas C

Subnetting IP Address kelas C merupakan kelas subnetting yang paling mudah, karena IP Address kelas C hanya memiliki Host ID (Alamat Host) pada bagian terakhir IP Addressnya. Contoh IP Address 192.168.2.1 maka angka 1 pada digit terakhir adalah yang dimaksud dengan Host ID, sedangkan 3 blok angka sebelumnya adalah Net ID atau Network ID (Alamat Jaringan).

Langsung ke tahap perhitungannya, sebagai contoh, kita menganalisa IP Address 192.168.1.0/26 atau dapat ditulis dengan 192.168.1.0 netmask 255.255.255.192 yang berarti IP Address tersebut memakai prefix length /26 pada tabel CIDR. Langkah pertama adalah merubah angka prefix tersebut menjadi 32 bit bilangan biner (IPv4 berjumlah 32 bit), maka akan menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000 (tulis angka 1 sebanyak 26 kali dengan pemisahan 8 digit, kemudian setelah mencapai 26, untuk memenuhi 32 bit maka isi angka 0). Setelah itu rubah 32 bit bilangan biner tersebut kedalam bentuk decimal, maka akan diperoleh angka 255.255.255.192 . Subnetting sendiri akan terfokus kedalam 4 hal, diantaranya :

A. Jumlah Subnet = 2x , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.

B. Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host.

C. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192

D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya, data atau alokasi tiap subnet akan disajikan dalam bentuk tabel : 

Subnet:

Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255


Tabel 3.2 Keterangan hasil Subnetting prefix /26


• Subnetting IP Address Kelas B


Subnetting IP Address kelas B hampir sama dengan kelas C, hanya saja kelas B memiliki Net ID pada 2 oktet pertama dan Host ID pada 2 oktet terakhir IP Address. Langsung saja kepada contoh kasusnya, IP Address 172.16.0.0/18 dirubah menjadi 32 bit bilangan biner untuk prefixnya menjadi 11111111.11111111.11000000.00000000 lalu dirubah kedalam bilangan desimal menjadi 255.255.192.0 . dapat dihitung menjadi beberapa subnet dan host :

A. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir.
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.

B. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host.

C. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192 . D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya :



Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255
Tabel 3.3 Keterangan Hasil Subnetting kelas B prefix /18

• Subnetting IP Address Kelas A


Selanjutnya untuk Subnetting kelas A karena peruntukan daya tampung alokasi IP Address yang banyak, maka IP kelas A memiliki Net ID pada oktet pertama, dan Host ID pada 3 oktet terakhir. Untuk contoh kasusnya misalkan IP Address 10.0.0.0/16 . maka jika dirubah menjadi subnet mask 32 bit bilangan biner akan menjadi

11111111.11111111.00000000.00000000 setelah itu dirubah kedalam bentuk desimal akan menjadi 255.255.0.0 dan hasilnya akan menjadi :

  A. Jumlah Subnet = 28 (perpangkatan 8 adalah jumlah angka 1 biner diambil dari oktet kedua sampai ke empat) = 256 subnet.

  B. Jumlah Host per Subnet = 216 (perpangkatan 16 merupakan jumlah angka 0 biner diambil dari oktet kedua hingga oktet keempat) – 2 = 65.534 host.


 C. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, .. 255
 

 D. Keterangan Untuk Tiap Subnetnya : 


Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255


..............TERIMAH KASIH..............

Minggu, 24 Agustus 2025

PROJEK Iot

 

(PROYEK IoT) KONTROL 4 LAMPU MENGGUNKAN BLYNK DAN WOKWI


Setelah kita masuk di web wokwi kita masuk di pilihan ESP32. Setelah itu scroll sampai ketemu Starter Templates kita Pilih lagi esp 32 untuk membuat projek.


pencet tombol + pada gambar dan tambahkan LED sebagai lampu, dan tekan ctrl+c untuk copy LED nya dan ctrl+v sebanyak 4 kali, lalu susun LED berjejer.


pencet lagi + untuk menambahkan resistor berguna untuk menghambat dan mengatur arus listrik, pada value masukkan 330 dan units masukkan simbol OHM.

pasang kabel dari resistor ke LED lalu dari resistor menuju ke pin esp 32, lakukan hal yang sama pada pada setiap lampu, dan pada bagian kiri kaki lampu pasang ke pin GND pada esp 32.

masukkan source code yang telah disiapkan.



setelah masukkan source code nya, save projek, lalu coba running proyek nya, jika proyek berhasil running akan ada tanda wifi pada pojok kiri dekat lampu.













Tugas Topologi Server & Client

  

Tugas Topologi Server & Client


1)     buat topologi sederhana yang akan kitaa konfigurasi langsung melalui laptop, IP laptop A Sebagai server (192.168.1.30, 255.255.255.0) dan IP laptop B sebagai client (192.168.1.15, 255.255.255.0).

1)    masuk pada laptop B atau laptop client, kita akan melakukan konfigurasi IP address pada ethernet agar dapat berkomunikasi ke sisi Laptop server, disini kita akan mencari aplikasi bernama control panel.


1)    begini tampilan saat ada di control panel, setelah itu cari menu bagian network & sharing center.


1)    setelah masuk pada network & sharing center, akan ada tertulis ethernet, tekan ethernet tersebut agar bisa melakukan konfigurasi IP addres pada ethernet.


setelah masuk akan menampilkan menu seperti ini, jika sudah seperti ini, pilih bagian properties.


1)     setelah masuk ke properties, cari menu untuk  TCP ipv4, bagian situ lah kita akan memasukkan IP address. 1)     setelah masuk, silahkan masukkan IP address, dan juga subnetmask yang sudah di tentukan, untuk default gateway dan juga dns server biarkan saja kosong, setelah itu pencet ok.


   s    setelah memasukkan IP address pada ethernet, masuk ke setting lalu masuk ke network & internet, scroll paling bahwah hingga menemukan advanced network setting, pada bagian itu di private network biarkan semua nya aktif, begitu juga pada public network, dan di all network matikan  yang paling bawah lalu setelah itu keluar.

1)     setelah melakukan setting tadi dan keluar ke beranda, tekan windows + r, lalu masukkan cmd dan enter, jika sudah masuk pada terminal seperti ini, masukkan ping IP address server, jiks sudah terhubung isi nya akan sama seperti di gambar.


1)     masuk pada file manager, dan pilih file yang ingin kalian kirim, jika ingin mengirim, klik kanan pada touchpad lalu pilih show more options.   jika sudah masuk ke show more options pencet give access to, dan pilih specific people lalu pencet.

1)     jika sudah masuk maka akan seperti pada gambar, arahkan kursor ke kotak panjang kosong lalu pencet, akan ada pilihan guest, nama kalia, everyone, pilih lah yang everyone lalu tambahkan/add, setelah di add ubah pada bagian read jadi write/read lalu lanjutkan.



  
jika sudah seperti ini, arahkan cursor ke file yang ingin kalian pilih lalu pencet sudah itu lanjutkan.

   masuk kembali ke file manager dan pilih this pc, (bagian ini kita melihat file yang dikirimkan server untuk kita, sedangkan yang tadi kita mengirim kan file ke server), pada bagian pencarian di atas masukkan IP addres server untuk melihat file yang dikirmkan (\\192.168.1.30) lalu tekan enter.

      gambar diatas adalah file yang dikirimkan server ke kita dan pengiriman file berhasil.



.............TERIMAH KASIH.............



1) 



















Selasa, 12 Agustus 2025

VLSM DAN ROUTING DYNAMIC

 VLSM DAN ROUTING DYNAMIC

VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah metode subnetting yang memungkinkan pembagian jaringan IP menjadi subnet-subnet dengan ukuran berbeda-beda sesuai kebutuhan. Tidak seperti FLSM (Fixed Length Subnet Mask) yang memberikan ukuran subnet sama untuk semua jaringan, VLSM memberikan fleksibilitas dalam menentukan panjang subnet mask, sehingga penggunaan alamat IP menjadi lebih efisien. Hal ini sangat berguna terutama pada jaringan dengan jumlah host yang bervariasi, karena setiap subnet dapat disesuaikan dengan kebutuhan jumlah perangkat yang terhubung.

 Keunggulan utama VLSM adalah kemampuannya dalam menghemat alamat IP. Dalam jaringan yang besar, pemborosan alamat IP sering terjadi jika semua subnet menggunakan ukuran yang sama meskipun jumlah host-nya kecil. Dengan VLSM, administrator dapat membagi jaringan besar menjadi subnet besar untuk bagian jaringan yang memerlukan banyak host, dan subnet kecil untuk bagian yang hanya membutuhkan sedikit host. Fleksibilitas ini menjadikan VLSM pilihan ideal dalam perancangan jaringan modern yang kompleks.

 Penerapan VLSM membutuhkan penggunaan protokol routing yang mendukung pengiriman informasi subnet mask, seperti OSPF, EIGRP, atau RIP  V2. Protokol ini mampu mengenali perbedaan panjang subnet mask di setiap subnet. Sebagai contoh, sebuah jaringan 192.168.1.0/24 dapat dibagi menjadi beberapa subnet dengan ukuran berbeda, misalnya /26 untuk subnet dengan 50 host, /27 untuk subnet dengan 20 host, dan /28 untuk subnet dengan 10 host. Dengan cara ini, setiap bagian jaringan memperoleh alokasi IP yang sesuai tanpa terbuang sia-sia.

 Selain efisiensi penggunaan alamat IP, VLSM juga memberikan kemudahan dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan. Karena setiap subnet dapat dibuat sesuai kebutuhan, administrator jaringan dapat dengan mudah menambah atau mengurangi kapasitas pada bagian tertentu tanpa harus mengubah seluruh struktur jaringan. Hal ini sangat penting pada lingkungan perusahaan atau organisasi yang mengalami pertumbuhan jumlah perangkat secara bertahap, sehingga desain jaringan tetap rapi dan tidak boros sumber daya.

 Namun, penerapan VLSM juga membutuhkan perencanaan yang matang. Administrator harus memahami betul jumlah host yang dibutuhkan di setiap subnet, serta memastikan penempatan subnet tidak saling tumpang tindih. Kesalahan perhitungan dapat menyebabkan konflik IP atau ketidakstabilan jaringan. Oleh karena itu, penggunaan tabel perhitungan VLSM dan diagram topologi sangat dianjurkan agar pembagian jaringan lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan jaringan.


1.Tabel dan Perhitungan Teknik VLSM

 

R.Aula

R.Guru

R.Tu

R.Kepsek

Network

192.168.15.0

192.168.15.128

192.168.15.192

192.168.15.208

IP Awal

192.168.15.0

192.168.15.129

192.168.15.193

192.168.15.209

IP akhir

192.168.15.126

192.168.15.190

192.168.15.206

192.168.15.214

Broadcast

192.168.15.127

192.168.15.191

192.168.15.207

192.168.15.215

 Catatan!!!!

1.R.Aula : 75 Host /25

32-25=7

27 = 128

NA : 192.168.15.0

IPR : 192.168.15.1 – 192.168.23.126

BA : 192.168.15.127


2.R.Guru : 60 Host /26

32 – 26 = 6

26 = 64

NA : 192.168.15.128

IPR : 192.168.15.129 – 192.168.23.190

BA : 192.168.15.191


3.R.Tu : 10 Host /28

32 – 28 = 4

24 = 16

NA : 192.168.15.192

IPR : 192.168.15.193 – 192.168.23.206

BA : 192.168.15.207


4. R.Kepsek : 6 Host /29

32 – 29 = 3

23 = 8

NA : 192.168.15.208

IPR : 192.168.15.209 – 192.168.23.214

BA : 192.168.15.215


2.Simulasi VLSM dan Routing Dynamic

Langkah Pertama Kita Buka Aplikasi Cisco Packet Tracer

Selanjutnya kita buat 4 ruangan, Seperti pada praktek kita kali ini.

Disini Saya menggunakan 5 PC, 1 Switch, dan 1 Router di setiap ruangannya.


Lanjut kita pasangkan kabel Straight pada setiap PC untuk di sambungkan ke switch, dan ini kita lakukan hal yang sama kepada semua ruangan.

Untuk menyambung kan switch ke router kita juga menggunakan kabel Straight.

Untuk menyambung kan router ke router di sini ada perbedaan karena kita menggunakan kabel Cross.

 


Masuk pada PC Ruangan Guru, masuk ke menu config lalu kita masukkan IPv4 Address 192.168.15.130, Subnet mask 255.255.255.192, Default Gateway 192.168.15.129. hal yang sama kita lakukan untuk semua bagian PC yang ada di Ruangan Guru. Untuk Subnet mask dan Default Gateway jangan di ubah, tetapi IP nya  saja yang kita rubah menjadi 192.168.15.131 - 192.168.15.134.


Kita pindah lagi pada PC Ruangan Kepsek terus masuk ke menu config masukkan IPv4 Address 192.168.15.210, Subnet mask 255.255.255.248, dan Default Gateway 192.168.15.209. hal yang sama kita lakukan untuk semua PC yang ada di Ruangan Kepsek. Bagian Subnet mask dan Default Gateway jangan di ubah, tetapi IP nya saja yang kita rubah menjadi 192.168.15.211 - 192.168.15.214.

Kita pindah lagi pada PC Ruangan TU terus masuk ke menu config masukkan IPv4 Address 192.168.15.194, Subnet mask 255.255.255.240, Default Gateway 192.168.15.193. hal yang sama kita lakukan untuk semua PC yang ada di Ruangan TU. Bagian Subnet mask dan Default Gateway jangan di ubah, tetapi IP nya saja yang kita rubah menjadi 192.168.15.195 - 192.168.15.206.

Kita pindah lagi pada PC Ruangan Aula masuk ke menu config masukkan IPv4 Address 192.168.15.2, Subnet mask 255.255.255.128, Default Gateway 192.168.15.1. hal yang sama kita lakukan untuk semua PC yang ada di Ruangan Aula. Bagian Subnet mask dan Default Gateway jangan di ubah, tetapi IP nya saja yang kita rubah menjadi 192.168.15.3 - 192.168.15.126.

Lanjut kita ke Router Ruangan Guru. Kita masuk ke menu config lalu masuk ke Interface. untuk GigabitEthernet 0/0 masukkan IP untuk Router 172.1.0.1 alasannya adalah kabel nya tersambung pada router Ruangan Kepsek dan untuk Subnet masknya jangan di ubah. Lanjut GigabitEthernet 0/1 masukkan Default Gateway Ruangan Guru 192.168.15.129 pada IPv4 Address, Subnet masknya kita masukkan 255.255.255.192.

Lanjut kita ke Router Ruangan Kepsek, kita masuk ke menu config lalu masuk ke Interface. untuk GigabitEthernet 0/0 masukkan IP untuk Router 172.1.0.2 alasannya adalah kabel nya tersambung pada router Ruangan Guru dan untuk Subnet masknya jangan di ubah. GigabitEthernet 0/1  masukkan Default Gateway Ruangan Kepsek 192.168.15.209 pada IPv4 Address, Subnet masknya kita masukkan 255.255.255.248. Dan untuk GigabitEthernet 0/2 masukkan 172.2.0.1 karena kabel nya tersambung di  Router Ruangan TU.

Lanjut kita ke Router Ruangan TU, kita masuk ke menu config lalu masuk ke Interface. untuk GigabitEthernet 0/0 masukkan IP untuk Router tersebut 172.2.0.2 alasannya adalah kabel nya tersambung denga router Ruangan Kepsek  untuk Subnet masknya jangan di ubah. GigabitEthernet 0/1 masukkan Default Gateway Ruangan TU 192.168.15.193 pada IPv4 Address, Subnet masknya masukkan 255.255.255.240. dan di  GigabitEthernet 0/2  masukkan 172.3.0.1 karena kabelnya tersambung ke Router Ruangan Aula.

Lanjut kita ke Router Ruangan Aula kita masuk ke menu config lalu masuk ke Interface. untuk GigabitEthernet 0/0 masukkan IP untuk Router 172.3.0.2 alasannya adalah kabelnya tersambung di router Ruangan TU, untuk Subnet masknya jangan di ubah.  GigabitEthernet0/1 masukkan Default Gateway Ruangan Aula 192.168.15.1 pada IPv4 Address, untuk Subnet masknya kita masukkan 255.255.255.128.


Lalu ketika sudah kita Routing tadi, disini tampilan nya akan begini.

Gambar di bawah sebagai contoh menggambar bahwasanya semua kabel telah berwarna hijau yang artinya semua nya telah berhasil saling terhubung.

Pada tahap ini kita kembali menekan Icon pada Router terserah di mana saja, tetapi sebagai contoh mudah saya klik router Ruangan Guru masuk ke menu CLI.

Deretan untuk menu CLI:

  1. conf t
  2. hostname Router_1
  3. router rip
  4. version 2
  5. network 192.168.15.0
  6. network 172.1.0.0
  7. network 172.2.0.0
  8. network 172.3.0.0

Hal yang sama kita lakukan langkah-langkah ini untuk semua Router dalam setiap Ruangan.


Hal yang paling terakhir dan sangat penting ialah, mengetes jika ruangan 1 Sampai 4 sudah bisa terhubung.

Disini kita klik PC terserah lalu masuk ke menu Desktopnya, masuk pada Command Prompt. Nah Disini kita ketik (ping) lalu masukkan IP nya PC yang mau kita uji coba, seperti contoh pada gambar yang saya sudah kasih. Sebaiknya lakukan hal ini ke semua PC agar kita bisa membuktikan semua hasil praktikum kita kali ini.



INILAH HASIL AKHIR NYA DARI PRAKTIK KITA KALI INI



...................TERIMAH KASIH.....................










Smart Lock Door

Smart Lock Door  LANGKAH-LANGKAH  1. langkah pertama kita Tambahkan beberapa perangkat sama seperti pada gambar yang dimana perangkat nya ad...